
Ketua Umum PB PGRI Prof Unifah Rosyidi mengungkapkan banyak guru yang melakukan pengorbanan selama pandemi Covid 19. Bahkan, Unifah mengungkapkan ada guru yang meninggal karena harus tetap mengajar di tengah pandemi Covid 19. "Bahkan yang enggak pernah di announce di media banyak guru yang meninggal pada masa Covid 19 ini, karena mereka harus tetap mengajar," ujar Unifah dalam webinar yang disiarkan channel Youtube Survei Kedaikopi, Kamis (24/6/2021).
Unifah mengungkapkan para guru harus tetap ke sekolah tanpa perlindungan dari vaksin Covid 19. Dirinya mengaku banyak mendapatkan laporan seperti ini dari para guru. "Harus tetap absen pakai fingerprint ke sekolah tanpa perlindungan sebelum ada vaksin. Laporan ini banyak," tutur Unifah. Selama ini, kata Unifah, para guru harus berkorban untuk memberikan pengajaran kepada para siswa.
Selain itu, Unifah mengungkapkan bahkan harus mengunjungi siswanya demi memberikan pembelajaran. "Kita juga harus bisa menyediakan bahan ajar sampai di depan pintu. Kita sering diberi gambar oleh para guru yang datang ke hutan, guru kunjung dan lain sebagainya," ungkap Unifah. Selama ini, menurut Unifah, pembelajaran jarak jauh secara daring hanya bisa dinikmati oleh para guru dan siswa di perkotaan.
Sementara di wilayah perdesaan yang minim infrastruktur jaringan, para guru harus mengunjungi siswanya langsung. Meski harus menempuh medan yang sulit. "Mereka yang tidak bisa terjangkau pakai PJJ online. Yang disebut online kan, mainstreamnya di kota besar aja. Kalau yang jauh itu enggak ada PJJ, apa aja bisa menyeberangi lautan yang arusnya besar," ungkap Unifah. Dirinya meminta agar Kemendikbudristek membuat kurikulum khusus yang bisa diimplementasikan oleh para guru selama pandemi Covid 19. Selain itu, pemerintah, menurut Unifah, harus memperluas jaringan internet di Indonesia.